Jenis-Jenis Sampah Organik
Sampah
organik berasal dari makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan.
Sampah
organik sendiri dibagi menjadi :
- Sampah organik basah.
- Istilah sampah organik basah
dimaksudkan sampah mempunyai kandungan
air yang cukup tinggi. Contohnya kulit buah dan sisa sayuran.
- Sampah organik kering.
- Sementara bahan yang termasuk
sampah organik kering adalah bahan organik lain yang kandungan airnya
kecil. Contoh sampah organik kering di antaranya kertas,
kayu atau ranting pohon,
dan dedaunan kering.
Prinsip Pengolahan Sampah
Berikut
adalah prinsip-prinsip yang bisa diterapkan dalam pengolahan sampah.
Prinsip-prinsip ini dikenal dengan nama 4R, yaitu:
- Mengurangi (bahasa Inggris: reduce)
- Sebisa mungkin meminimalisasi
barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan
material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.
- Menggunakan kembali (bahasa Inggris: reuse)
- Sebisa mungkin pilihlah
barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang
yang sekali pakai, buang (bahasa Inggris: disposable).
- Mendaur ulang (bahasa Inggris: recycle)
- Sebisa mungkin, barang-barang
yang sudah tidak berguna didaur ulang lagi. Tidak semua barang bisa didaur
ulang, tetapi saat ini sudah banyak industri
tidak resmi (bahasa Inggris: informal) dan
industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.
- Mengganti (bahasa Inggris: replace)
- Teliti barang yang kita pakai
sehari-hari. Gantilah barang-barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan
barang yang lebih tahan lama.
Cara Mengolah Sampah Organik Menjadi Kompos
Pengomposan
sampah kota umumnya sama saja seperti pengomposan bahan baku lainnya. Hanya
yang patut dipikirkan adalah jumlah bahan organik kering yang digunakan dalam
pencampuran bahan baku proses pengomposan. Pengomposan secara
sederhana bisa dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut.
Pengomposan Menggunakan Drum Plastik
Bahan Dan Peralatan Yang Digunakan
- Ember atau drum plastik yang
telah dimodifikasi
(dibuat berlubang) dengan kapasitas
minimum 100 kg.
- Bioaktivator
cair
(metode aerob)
atau bioaktivator padat (metode anaerob).
- Bahan baku sampah organik
(hindari daging, tulang, duri ikan, sisa makanan berlemak, susu,
kotoran anjing, kucing, dan babi).
Cara Membuat
- Cacah bahan baku hingga
berukuran 2-5 cm.
- Taburkan bioktivator OrgaDec 0,5% ke
atas bahan baku, aduk hingga tercampur rata.
- Siram dengan air hingga
diperoleh kelembapan yang diinginkan (50-60%), langsung masukkan ke dalam
drum plastik.
- Inkubasi
selama 1-2 minggu, tergantung dari bahan bakunya.
- Pada hari ketiga atau hari
kedelapan perlu dilakukan pengadukan atau
pembalikkan secara manual agar aerasi di dalam
drum berlangsung baik.
Proses Pembuatan Kompos Aktif Ekspres (24 jam)[rujukan?]
Bahan
- Jerami kering, daun-daun
kering, sekam,
serbuk gergaji,
atau bahan organik apa saja yang dapat difermentasi
(20 bagian).
- Kompos yang sudah jadi (2
bagian).
- Dedak 1 bagian.
- Dectro
disesuaikan dengan dosis (5 sendok makan).
- Air disesuaikan dengan dosis
(20 liter).
Cara Membuat
- Cacah atu giling bahan
baku kompos hingga agak halus, lalu campurkan dengan dedak dan kompos yang
sudah jadi.
- Larutkan Dectro ke dalam air.
- Siramkan secara merata larutan
Dectro ke dalam campuran bahan baku sampai kadar airnya mencapai 45-50%.
- Tumpuk campuran bahan baku
tersebut di atas ubin yang kering dengan ketinggian 30-35 cm, lalu tutup
menggunakan karung goni.
- Pertahankan temperatur
40-600 C.
- Setelah 24 jam, kompos aktif ekspres selesai
terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk organik.
Macam-Macam Kompos
- Kompos Praktis I.
- Kompos Praktis II.
- Kompos Praktis III.
- Kompos Sampah Rumah Tangga.
- Kompos Tinja.
- Kompos BIPIK.
Tempatkanlah sampah pada tempatnya
Kelebihan Mengolah Sampah Organik
Berikut
ini beberapa manfaat pembuatan kompos menggunakan sampah rumah tangga.
- Mampu menyediakan pupuk organik
yang murah dan ramah lingkungan.
- mengurangi tumpukan sampah
organik yang berserakan di sekitar tempat tinggal.
- Membantu pengelolaan sampah
secara dini dan cepat.
- Menghemat biaya
pengangkutan sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA).
- Mengurangi kebutuhan lahan tempat
pembuangan sampah akhir (TPA).
- Menyelamatkan lingkungan dari
kerusakan dan gangguan berupa bau, selokan macet, banjir,
tanah longsor, serta penyakit yang ditularkan oleh serangga
dan binatang pengerat.
Kekurangan Mengolah Sampah Organik
Setelah
menjadi pupuk kompos, pupuk siap untuk digunakan sebagai penyubur tanah. Adapun kekurangan pupuk
kompos adalah unsur hara relatif lama
diserap tumbuhan, pembuatannya lama, dan sulit dibuat dalam skala besar. Oleh karena itu untuk
mendukung peningkatan hasil-hasil pertanian diperlukan pupuk buatan.
Membuat Pupuk Cair
Sampah tidak hanya bisa
dibuat menjadi kompos atau pupuk padat. Sampah juga bisa dibuat sebagai pupuk
cair. Pupuk cair mempunyai banyak manfaat. Selain untuk pupuk, pupuk cair juga
bisa menjadi aktivator untuk membuat kompos.
Menurut Subagiyo, warga Tegal Parang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, yang telah mempraktikkan membuat pupuk cair, pupuk cair juga bisa disiramkan ke lubang WC agar limbah tinja di dalam septik tank menjadi padat.
"Dua liter pupuk cair bisa menghemat penyedotan tinja. Jika biasanya setahun sekali tinja harus disedot, bisa menjadi dua tahun sekali," kata Subagiyo.
Menurut Subagiyo, warga Tegal Parang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, yang telah mempraktikkan membuat pupuk cair, pupuk cair juga bisa disiramkan ke lubang WC agar limbah tinja di dalam septik tank menjadi padat.
"Dua liter pupuk cair bisa menghemat penyedotan tinja. Jika biasanya setahun sekali tinja harus disedot, bisa menjadi dua tahun sekali," kata Subagiyo.
Berikut cara membuat
pupuk cair yang telah dipraktikkan Subagiyo:
- Cincang sampah hijau seperti
sisa sayuran, sayuran basi, dan sebagainya.
- Siapkan tong plastik atau tong
bekas wadah cat tembok ukuran 25 kilogram (kg), lengkap dengan tutupnya.
Siapkan juga kantong plastik ukuran 60 cm x 90 cm dan beri beberapa lubang
sebesar 1 cm. Lubang ini untuk memperlancar sirkulasi air dalam tong.
- Siapkan 1/4 kg gula merah yang
sudah dilarutkan.
- Siapkan 1/2 liter bahan EM4
untuk mempermudah proses pelarutan.
- Siapkan 1/2 liter air bekas
cucian beras.
- Siapkan 10 liter air tanah.
Untuk hasil maksimal jangan gunakan air hujan atau air PAM.
- Campur air bekas cucian beras,
EM4, dan air gula ke dalam tong plastik. Sementara itu cincangan sampah
hijau dimasukkan ke dalam kantong plastik yang sudah dilubangi. Setelah
itu, masukkan kantong plastik ini ke dalam tong plastik dan tambahkan air
tanah.
- Ikat kantong plastik berisi
sampah hijau itu dan tutup pula tong plastik itu dengan rapat selama tiga
minggu (21 hari).
- Setelah tiga minggu, sampah
dalam tong itu tidak berbau dan kelihatan menyusut. Angkat sampah itu
hingga air tiris. Sampah dari dalam plastik menjadi pupuk padat, sedangkan
air dalam tong menjadi pupuk cair.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar